Kamis, 27 Agustus 2015

Zero Mind State


"Pada suatu ketika, ada sebuah pesawat terbang yang memasuki zona merah di awan hitam yang tebal dan berpotensi untuk menghasilkan kilat. Pesawat ini tiba - tiba hilang kendali dan menukik tajam kebawah. Sang pilot yang menjadi tumpuan para awak pesawat pada saat itu pun panik. Ia berfikir bahwa pesawat ini pasti akan hancur berkeping - keping. Ia pun mengosongkan fikirannya sembari terus bertasbih kepada Allah, menutup matanya, lalu kemudian terdengar suara seperti baja ratusan ton meluncur diatas sungai... Subhanallah, pesawat tersebut ternyata sudah terapung di atas air dan tidak hancur berkeping - keping ... Tidak ada penumpang yang meninggal, walaupun banyak yang mengalami luka berat."

Pernahkah teman - teman mengalami kejadian yang hampir mirip dengan kejadian di atas ? Walau bukan benar - benar kejadian pesawat jatuh yang dialami teman - teman, namun kejadian dimana teman - teman sudah nggak bisa berbuat apa - apa lagi, sudah tinggal pasrah menunggu keajaiban lah istilahnya. Yap, itulah yang disebut Zero Mind Process atau ada pula yang menyebutnya Zero Mind State. Mungkin istilah ini tidak asing bagi kita semua yang pernah mengikuti seminar - seminar motivasi atau ESQ training. Pada seminar ESQ umumnya, Zero Mind State ini identik dengan sesi "Nangis - nangis" kalo sahabat saya dulu bilang :p, hahahaha. Saat ada seminar ESQ, selalu ada sesi di ujung acara dimana trainer atau pemateri ESQ benar - benar mengondisikan suasana menjadi sesedih mungkin dengan memaparkan berbagai ilustrasi, bahkan musik - musik melankolis yang membuat hati kita trenyuh manakala mendengarnya. Nah, sebenarnya apa yang dimaksud dengan Zero Mind State itu ????

Zero Mind State ( ZMS ) atau Proses Pikiran Bersih, adalah istilah khusus yang digunakan untuk menunjukkan kepasrahan penuh kepada Tuhan Yang Maha Esa, yakni Allah SWT dalam kondisi apapun. Ary Ginanjar, seorang motivator terkenal di Indonesia pernah memaparkan suatu hal yang menarik dalam salah satu video ESQ nya. Dalam videonya, ia menyebutkan rumus - rumus menarik terkait kehidupan manusia, setelah sebelumnya membahas tentang problematika dalam kehidupan ini, khususnya dalam bidang spiritual yang kerap terjadi di kehidupan Alam Semesta ini, misalnya masalah tentang manusia yang tidak jujur dalam memimpin, manusia yang bahkan belum mengenali dirinya sendiri, dan lain sebagainya. Ia membuka narasinya dengan mengilustrasikan bumi yang begitu kecilnya dan hanya tampak seperti butiran debu jika dibandingkan dengan planet - planet di sekitarnya. Ini semua mempertegas fakta bahwa memang sudah seharusnya manusia berserah diri kepada Tuhannya, atas apa yang menimpa dan terjadi pada dirinya sendiri. Agar mempermudah kita dalam memahami pemaparan dari Ary Ginanjar ini, saya akan memberikan contoh yang lebih sederhana lagi...

Bagi teman - teman yang saat ini sudah mahasiswa, coba kita ingat kembali saat - saat dimana kita menjalani seleksi masuk perguruan tinggi negeri se - Indonesia, atau kalau sekarang bisa disebut SBMPTN. Bayangkan kembali perasaan kita saat sebelum masuk ruangan. Pasti di saat itu jantung kita benar - benar berdetak tidak karuan, fikiran kita yang terus membayangkan sulitnya soal - soal ujian yang akan kita hadapi, serta hati kita yang terus bertanya - tanya ;

"Apakah aku nanti pasti bisa mengerjakan?"
"Aku memang sudah mempersiapkan diri sejak 1 tahun lalu, namun apakah nanti aku pasti masih ingat semuanya ? Dan bagaimana jika aku tiba - tiba lupa ?"
"Bagaimana jika nanti di ruangan ada kesalahan teknis yang justru merugikan aku ?"

dan pasti banyak pertanyaan lain yang bergejolak dalam hati kita pada saat itu. Kemudian setelah kita semua selesai ujian, mari kita bayangkan kembali raut muka kita saat keluar ruangan. Mungkin ada yang raut mukanya riang gembira, namun tidak sedikit pula yang raut mukanya suram. Selesai ujian pun, pasti banyak dari kita yang masih saja bertanya - tanya dalam hati ;

"Sulit sekali yang kukerjakan tadi ? Apa iya bakalan lolos ?"
"Memang ada soal - soal yang aku bisa tadi. Namun sainganku adalah calon mahasiswa dari seluruh Indonesia, dan pasti banyak dari mereka yang nilainya nanti sama dengan aku. Mampukah aku memperebutkan 1 buah kursi di Perguruan Tinggi impianku dengan jutaan calon mahasiswa dari Sabang sampai Merauke ?"
"Sudah bertahun - tahun aku menyusahkan orang tuaku semasa sekolah. Apakah aku tega menyusahkan kedua orang tuaku lagi lantaran harus masuk Perguruan Tinggi Swasta yang mahal karena tidak lolos tes ? Anak macam apa aku ini jika sampai seperti itu ?"

disaat - saat penuh gejolak itulah kita semua pasti ingin semuanya baik - baik saja dan berjalan sesuai rencana, namun ingatlah disaat itu kita pun tidak bisa berbuat apa - apa, kita tidak bisa berbuat banyak dan hanya bisa memasrahkan diri kita kepada Tuhan Yang Maha Esa atas apa yang telah kita perjuangkan detik tersebut dan sebelum - sebelumnya. Kira - kira pada situasi inilah yang menggambarkan dimana kita sedang mengalami fase "Pikiran Bersih" atau Zero Mind State...

Masyaallah, sungguh luar biasa bentuk kepasrahan kepada Sang Maha Pencipta mampu menghasilkan suatu pencapaian yang terkadang tidak kita duga - duga sebelumnya. Ary Ginanjar memberikan rumus final yang menarik terkait kepasrahan ini, yaitu :


Rumus ini mungkin memang kerap kita kenal dalam ilmu matematika. Namun sesungguhnya, terdapat filosofi kehidupan yang menarik dari teorema ini. Disini angka 1 menujukkan keberadaan Allah SWT sebagai pembilang ( di atas ), sementara angka 0 menunjukkan "Pikiran yang Bersih dan Pasrah" dalam diri manusia sebagai penyebut ( dibawah ), yang menghasilkan sesuatu yang bernilai tak terhingga, tak terduga - duga, atau diluar nalar manusia. Pesan moral yang dapat kita ambil dari kisah dan rumus diatas adalah bahwa apapun yang terjadi di dalam kehidupan kita yang jika kita landasi dengan kepasrahan penuh kepada Allah SWT setelah BERUSAHA SEMAKSIMAL - MAKSIMALNYA, akan membuat diri kita menjadi sosok insani yang tangguh dan mampu ditempa oleh berbagai cobaan. Saat kita berusaha atau berikhtiar, terkadang kita khawatir terlebih dahulu terhadap hasil. Tetapi jika kita memasrahkan hasil sepenuhnya kepada Allah, kita akan mendapatkan segala sesuatu yang tidak pernah kita bayangkan. Karena PASRAH bukan berarti KALAH, dan BERSERAH DIRI bukan berarti PENGECUT. Jikalau memang kita mendapatkan apa yang kita inginkan, itu adalah nikmat yang Allah limpahkan kepada kita. Namun jikalau kita belum bisa mendapatkan apa yang kita inginkan, yakinlah bahwa Allah memiliki rencana yang jauh lebih indah dibalik itu semua.

"...Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal jika kamu benar - benar orang yang beriman" ( Q.S Al - Ma'idah : 23 )

Selamat beraktivitas kawan - kawan, semoga hari ini bisa menjadi hari terindah untuk kita semuanya :)



~ Inspired by True Story

~Sumber : http://www.kompasiana.com/radipt/zero-mind-process-kekuatan-berserah-diri_552aedc06ea834c542552d41 ( dengan pengubahan )

Sabtu, 22 Agustus 2015

Kopinya atau Cangkirnya ?????

Pada suatu malam di sebuah cafe, ada 2 orang pemuda bernama Firdaus dan Amir sedang bercakap - cakap. Mereka saling bersahabat sejak SMA. Namun setelah lulus mereka berdua pun harus terpisah jauh, karena Amir melanjutkan kuliah di Perancis sedangkan Firdaus tetap di Indonesia. Kini mereka pun bertemu kembali untuk melepas rindu...

"Mir, coba cicipin kopi ini. Gimana rasanya ? " tanya Firdaus sembari menyodorkan cangkir berlapis emas berisi kopi
"Hmm, luar biasa nikmat kopi ini" jawab Amir sembari mengacungkan jempolnya.

Kemudian Firdaus menyodorkan gelas plastik berisi kopi kepada Amir dan memintanya untuk mencicipinya lagi...

"Bagaimana rasanya yang ini ?" tanya Firdaus lagi
"Biasa saja. Masih jauh lebih nikmat yang ada di gelas emas." jawab Amir sekenanya

Firdaus pun menggelengkan kepalanya seraya tersenyum dan berkata, "Perlu kamu ketahui, sebenarnya kedua kopi yang kamu minum itu sama saja. Hanya saja sebagian kutuangkan ke dalam cangkir emas, sebagiannya lagi kutuangkan ke dalam gelas plastik ".......


Cerita diatas mungkin hanyalah sebuah perumpamaan dari apa yang sering kita alami dalam kehidupan kita. Mari kita ibaratkan orang - orang yang ada di sekitar kita adalah wadah dari kopi tersebut ( cangkir emas, gelas plastik ) dan kopi yang ada di dalamnya sebagai nasihat orang - orang di sekitar kita. Seringkali orang - orang di sekitar kita memberikan nasihat - nasihat baik kepada kita, namun kita selalu menyepelekan mereka manakala derajat kita lebih tinggi dari mereka. Contohnya saja, ada tukang sampah menasihati kalian agar membuang sampah pada tempatnya. Saya yakin bahwa respon kita terhadap nasihat tersebut berbeda disaat yang berkata demikian adalah dosen kita, atau pakar lingkungan. Kita akan langsung melaksanakannya manakala diperintah oleh dosen kita, namun kita mungkin mengabaikannya manakala ada seorang tukang sampah yang menasihati demikian. Padahal isi nasihatnya sama saja kan ?

Saudaraku, memang benar pepatah orang bijak. "Ketika menilai orang lain, jangan lihat SIAPA DIA. Namun lihatlah APA YANG DIA KATAKAN dan APA YANG TELAH DIA PERBUAT UNTUK ORANG - ORANG DISEKITARNYA"...........

Semoga bisa jadi bahan renungan untuk kita semuanya ..

:)

#InspiredByTrueStory




Sabtu, 15 Agustus 2015

Jangan Meng-COPY Apabila Tidak Bisa Mem-PASTE !!



Dalam suatu seminar, seorang motivator berkata kepada audiens nya, "Saat - saat terindah dalam hidup saya telah saya jalani dengan seorang wanita yang bukan istri saya..."

Audiens pun terkejut, kemudian berbisik - bisik...

"... dan wanita tersebut adalah Ibu saya.. " sambung motivator tersebut sambil tersenyum. Audiens pun bertepuk tangan secara meriah..

Ada seorang laki - laki yang hadir dalam seminar tersebut. Sesampainya ia dirumah, ia ingin mempraktekkan di depan istrinya seperti yang telah dilakukan oleh motivator tersebut. Maka ketika ia mendapati istrinya sedang memasak air di dapur, ia pun berkata, "Saat - saat terindah dalam hidupku telah kujalani dengan wanita yang bukan istriku.." 

"...dan wanita tersebut adalah... Ah sudahlah lupakan, aku lupa lanjutannya" ujar laki - laki tersebut di depan istrinya. Selanjutnya ia tak ingat apa - apa lagi. Ketika terbangun, dirinya sudah berada di rumah sakit dalam kondisi terbalut perban..

Saudaraku, mungkin cerita diatas hanyalah anekdot, atau cerita ringan. Namun sejatinya, terdapat makna didalamnya. Jangan pernah kita ikut - ikutan melakukan sesuatu yang dilakukan orang lain tanpa tahu dasarnya, tanpa tahu tujuannya, bahkan tanpa tahu konsekuensinya. Memang benar terkadang kita harus belajar dari apa yang dilakukan oleh orang lain, namun kita juga harus mampu bersikap selektif dan tidak menelannya mentah - mentah....

:)

~ Catatan dan Pesan Blackberry Professor

Menilik Makna Kisah Kelinci dan Kura - kura



Suatu siang, saya dan teman - teman menghadiri sebuah talkshow yang membahas pentingnya mengenali potensi diri serta mengembangkannya. Dengan narasumber - narasumber yang sangat menginspirasi sekaligus kocaknya bukan main, perut ini terasa sakit lantaran kebanyakan ketawa. Namun ditengah - tengah acara, salah seorang narasumber menceritakan sebuah kisah yang menurut saya sederhana, namun justru sangat bermakna. Kira - kira beginilah cerita dari narasumber kocak nan inspiratif tersebut. Cekidot !!! .... :))

Suatu ketika ada seekor kelinci yang amat sombong mengajak kura - kura untuk berlomba lari. Pada perlombaan pertama, kelinci ini pun berlari sangat kencang meninggalkan kura - kura yang masih tertatih - tatih berlari sangat lamban. Namun ditengah jalan mendekati finish, si kelinci ini pun berhenti di perkebunan wortel. Ia pun makan banyak wortel hingga kekenyangan dan akhirnya tertidur. Kesempatan ini tidak disia - siakan oleh kura - kura, sehingga kura - kura pun mempercepat larinya. Akhirnya kura - kura ini pun berhasil mendahului si kelinci dan mencapai finish terlebih dahulu...
Keesokan harinya, si kelinci ini pun mengajak lomba lari untuk yang kedua kalinya. Kali ini si kelinci benar - benar bertekad bagaimanapun caranya ia harus memenangkan lomba lari ini. Ia harus mengalahkan kura - kura. Maka ketika lomba dimulai, si kelinci ini pun berlari sangat cepat mendahului kura - kura. Ia bertekad untuk tidak beristirahat sampai ia sampai ke garis finish. Ia pun terus berlari dan akhirnya kura - kura pun tertinggal jauh di belakang. Kelinci ini pun memenangkan perlombaan yang kedua...
Keesokan harinya lagi, giliran si kura - kura yang mengajak si kelinci berlomba lari lagi. "Ah sudahlah, kenapa kau ini ? Lelah aku berlari sejak kemarin" keluh si Kelinci. "Lomba lari kali ini bakal berbeda, karena lomba hari ini aku yang menentukan rutenya." jawab si Kura - kura. "Boleeh, siapa takut ??" seloroh si kelinci dengan sombongnya sembari menepuk - nepuk dada. Lomba yang ketiga pun dimulai. Seperti biasa si kelinci selalu berlari mendahului kura - kura pada awalnya. Namun di tengah perjalanan, si kelinci pun terhenti karena di depannya ada sungai. "Waduh, gimana nih. Aku kan nggak bisa berenang." gumam si kelinci. Tak lama kemudian, si kura - kura pun tiba di depan sungai dan langsung berenang menyeberangi sungai, meninggalkan si kelinci yang kebingungan. Walhasil, si kura - kura pun kembali memenangkan perlombaan...
Keesokan harinya lagi, si kelinci mengajak kura - kura berlari lagi. "Lomba lari yang keempat ini beda dari yang kemarin - kemarin. Sekarang peraturannya begini. Ketika kita berada di darat, aku akan berlari sambil menggendongmu. Namun manakala ada di perairan, kau yang harus berenang sambil menggendongku. Yang nanti tidak kuat menggendong di tengah jalan, maka nanti dia yang kalah. Sepakat ?" kata si kelinci yang langsung disetujui oleh kura - kura. Perlombaan pun dimulai. Saat berada di daratan, kelinci menggendong si kura - kura yang terbiasa berlari lambat. Namun ketika di sungai, kura - kura yang menggendong si kelinci yang tidak bisa berenang. Akhirnya, mereka pun bersama - sama sampai ke finish, mencapai tujuan akhir bersama - sama....

Saudaraku, ada beberapa pelajaran yang dapat kita ambil dari keempat perlombaan lari yang dilakukan oleh kelinci dan kura - kura ini :

- Pada perlombaan pertama, jangan pernah menganggap remeh orang lain. Sejelek apapun orang lain di mata kita, belum tentu itu berlaku di mata Allah. Bisa jadi justru orang yang kita remehkan tersebut lebih mulia kedudukannya di mata Allah. Bahkan mungkin juga diri kita yang tidak ada apa - apanya !! Janganlah pula menyombongkan diri atas kelebihan - kelebihan yang kita miliki, karena kelebihan kita pun datangnya dari Allah, dan Allah Maha Memiliki segalanya...

- Pada perlombaan kedua, jangan pernah melakukan kesalahan yang sama. Belajarlah dari pengalaman, karena pengalaman adalah salah satu guru kehidupan yang terbaik. Bahkan menurut pepatah, keledai pun tidak akan terperosok kedalam lubang yang sama. Masa iya kita kalah sama keledai ??? hehehe.....

- Pada perlombaan ketiga, kenalilah potensi diri kita. Sebesar apapun potensi yang ada di dalam diri kita, namun jika tidak kita gali, maka itu tidak akan membuahkan hasil apapun. Dalam cerita di atas, kura - kura memang tahu bahwa dirinya tidak bisa berlari cepat, namun bisa berenang. Oleh karena itu ia membuat rute yang melewati sungai. Dirinya mengetahui bahwa lawannya ( si kelinci ) tidak bisa berenang. Si kelinci yang sudah larut dalam kesombongannya pun akhirnya terkejut manakala si kura - kura membuat rute dengan cerdas dan mengetahui kelemahan dalam dirinya. Memang benar adanya, orang yang berpotensi namun tidak mau belajar akan KALAH dengan orang yang tidak mempunyai potensi namun mau berusaha keras dan belajar !!...........

- Pada perlombaan keempat, bersinergilah dalam mencapai suatu tujuan yang baik ! Untuk mencapai suatu tujuan besar, memang diperlukan berbagai jenis potensi diri yang berbeda untuk mewujudkannya. Namun jika berbagai potensi diri yang berbeda - beda ini tidak mampu bersinergi, bukan kekuatan yang akan timbul, justru malah kehancuran ! Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memanfaatkan potensi yang ada di dalam diri kita serta bersinergi dengan orang - orang disekitar kita, agar tujuan besar kita tercapai !!.....


Selamat beraktivitas kawan, semoga hari esok bisa menjadi hari yang lebih baik dibandingkan dengan hari ini. Teruslah belajar, teruslah mencoba, dan jangan pernah berhenti untuk berkarya...


:)


~Inspired by "Sarjana Humor"

#KetikaMasGagahPergi
#MotivationalStory

@SantikaHotel


Kamis, 13 Agustus 2015

Kisah Empat Lilin


Alkisah ada 4 buah lilin yang menyala di dalam kamar. Sedikit demi sedikit mereka berempat pun mulai meleleh. Suasana begitu sunyi, sehingga terdengarlah percakapan mereka...

Lilin Pertama berkata, " Aku adalah PERUBAHAN. Namun manusia tidak ada kemauan untuk berubah menjadi lebih baik. Mereka terlena dengan segala hiruk pikuk dunia dan bermalas - malasan. Jadi untuk apa aku masih menyala ? Lebih baik aku memadamkan diriku saja ! ". Tak lama kemudian lilin pertama pun padam....

Lilin Kedua berkata, " Aku adalah IMAN. Sayang sekali manusia sudah tidak mau mengenaliku lagi. Beribadah pun tak mau tepat waktu, dan lebih mementingkan urusan dunia nya. Maka untuk apa aku masih menyala ? ". Tak lama kemudian lilin kedua padam pula....

Lilin Ketiga berkata, " Aku adalah CINTA. Tak mampu lagi aku untuk tetap menyala. Manusia hanya mencintai kekasihnya saja dan melupakan orang - orang yang jelas menyayanginya, yaitu orang tua dan keluarganya. Bahkan aku sering digunakan tidak semestinya, yakni diluar jalan Allah. Maka untuk apa aku masih tetap menyala ? Aku pun sudah tak kuat. ". Lilin ketiga pun akhirnya padam....

Tiba - tiba ada seorang anak kecil yang masuk ke kamar. Ia pun ketakutan lalu berkata kepada lilin keempat, " Apa yang terjadi ? Kalian semua harus tetap menyala. Aku sangat takut dalam kegelapan ". Lalu anak kecil ini menangis tersedu - sedu...

Lalu dengan terharu lilin keempat pun berkata, " Jangan takut dan janganlah bersedih. Karena jika aku masih ada, maka ketiga lilin tadi pasti bisa menyala. Karena aku adalah HARAPAN ". Lalu anak kecil tersebut menyalakan ketiga lilin yang padam tersebut dengan lilin harapan...

Saudaraku, sesuatu yang tidak akan pernah mati di dalam hati kita adalah harapan. Semoga kita semua bisa bersikap seperti anak kecil tersebut, yang dalam situasi apapun dapat menghidupkan kembali IMAN, CINTA, dan PERUBAHAN dengan HARAPAN - nya. Kita pun memiliki kemampuan untuk menyalakan semangat, demi menghidupkan iman, cinta, dan perubahan dengan pengharapan yang ada dalam hati....

So, jagalah harapanmu agar tetap menyala dalam kondisi apapun !!!!!

:))

Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=UzkllL4aLFI


Selasa, 11 Agustus 2015

Belajarlah dari Seekor Lebah...


"Perumpamaan orang beriman itu bagaikan lebah. Ia makan yang bersih, mengeluarkan sesuatu yang bersih, hinggap di tempat yang bersih, dan tidak merusak atau mematahkan ( yang dihinggapinya ) " ( H.R Ahmad )

Manusia sejatinya memiliki sifat - sifat unggul dibandingkan dengan makhluk lainnya, karena pada hakikatnya kita sebagai manusia adalah makhluk yang paling sempurna, dimana kita dikaruniai akal dan hawa nafsu. Sehingga manusia dapat pula disebut sebagai makhluk yang istimewa. Namun, untuk apa keistimewaan - keistimewaan ini ? Apakah hanya dibiarkan begitu saja ? Seperti apa seharusnya makhluk yang disebut istimewa itu bersikap ?

"Sebaik - baik manusia diantaramu adalah orang yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain" ( H.R Bukhari )

Nah, manusia - manusia yang seperti inilah yang memberikan warna indah di dunia ini. Mereka tidak pernah berniat merugikan orang lain, wataknya baik, hatinya lembut, dan kata - katanya tidak pernah menyakitkan. Allah telah menciptakan lebah yang dapat kita jadikan contoh sekaligus inspirasi.

Tiada pernah Allah menciptakan sesuatu dengan sia - sia, bahkan untuk makhluk sekecil apapun seperti lebah. Manusia dapat belajar banyak hikmah dari lebah. Rasulullah pun menginginkan kita mengambil pelajaran dari lebah sebagaimana hadits yang telah disebutkan diatas. Lebah hanya ingin hinggap di tempat tertentu, di tempat pilihan. Lebah juga hanya memakan makanan yang terpilih dan berkualitas baik.

"Dan tuhanmu mengilhamkan kepada lebah, 'buatlah sarang di gunung - gunung, di pohon - pohon kayu, dan di tempat - tempat yang dibuat manusia, kemudian makanlah dari ( macam ) buah - buahan lalu tempuhlah jalan Tuhan-Mu yang telah dimudahkan ( bagimu ).' Dari perut lebah itu keluar minuman ( madu ) yang bermacam - macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sungguh, pada yang demikian itu benar - benar terdapat tanda ( Kebesaran Allah ) bagi orang yang berfikir." ( Q.S An-Nahl 68 - 69 )

Inilah sifat - sifat dari lebah yang harus kita contoh sebagai manusia. Cekidot !!!

1. Hinggap di Tempat yang Bersih dan Memakan Makanan yang Bersih Pula
    Lebah hanya singgah di tempat - tempat terbaik dan terpilih dan tidak mau hinggap di tempat - tempat yang kotor. Sama halnya seperti kita. Kita sebagai manusia pun harus menjaga kebersihan diri dan sekitarnya dimanapun kita berada, serta memakan - makanan yang halal dan baik.
2. Memproduksi dan Mengeluarkan yang Baik
    Lebah amat produktif dalam kebaikan. Lebah mencari kebaikan dan mengeluarkan kebaikan pula, berupa madu yang dikeluarkannya. Madu ini memiliki sejuta manfaat dan menjadi penawar berbagai penyakit. Sama halnya seperti kita. Kita sebagai manusia dengan semangat berjama'ahnya harus produktif tolong - menolong dalam hal kebaikan, saling menasehati, serta senantiasa menebar manfaat bagi sekelilingnya.
3. Tidak Pernah Merusak
    Lebah tidak pernah merusak bunga manakala menyerap serbuk sari bunga tersebut. Lebah justru membantu tumbuhan untuk "menaikkan" produktivitasnya. Dengan kata lain, lebah membantu penyerbukan. Hari - hari sang lebah penuh semangat untuk berkarya dan beramal. Kerja keras dan semangatnyalah yang patut dicontoh kita sebagai manusia. Namun kita lebih dituntut lagi untuk menegakkan keadilan. Walaupun memang banyak manusia yang cinta keadilan, namun tidak suka manakala dirinya dirugikan dalam upaya penegakkan keadilan tersebut hingga terkadang menuntut balasan yang berlebihan.
4. Hidup Berjama'ah
    Lebah selalu hidup berjama'ah dengan beberapa pasukan, tidak pernah menyendiri, apalagi dalam bekerja. Mereka bekerja secara kolektif dan semua memiliki tugas masing - masing. Ketika mereka menemukan sari madu, mereka akan memanggil teman - temannya. Begitupula saat menghadapi bahaya, mereka akan mengeluarkan feromon ( sejenis zat kimia pemberi isyarat ) untuk mengundang teman - temannya agar membantu dirinya. Begitupula seharusnya kita sebagai manusia. Kita adalah makhluk sosial, dimana kita saling membutuhkan satu sama lain. Dalam berjama'ah juga ada perintah untuk tunduk pada satu pemimpin. Itulah yang senantiasa dilakukan oleh lebah. Mereka patuh pada satu komando dan satu pimpinan. Kita sebagai manusia yang notabene lebih cerdas dari lebah, tidak boleh memiliki perasaan ingin hebat sendiri atau ingin diakui sebagai pemimpin. Masing - masing diri adalah pemimpin, paling tidak pemimpin bagi dirinya sendiri. Jadilah sebaik - baiknya pemimpin yang taat pada Allah serta taat kepada pemimpin yang menaati Allah.

Selamat beraktivitas kawan, semoga bisa menjadi inspirasi bagi kita semuanya dan bisa menjadi energi positif dalam menjalani kehidupan...
:)

#JanganBerdakwahNantiMasukSurga
-Dengan pengubahan -

Selasa, 04 Agustus 2015

Apa Makna "ORANGE" Bagimu ??


Kami mahasiswa teknik kimia...
Tak kenal lelah tuk berprestasi...
Bersama berjuang tuk meraih satu cita...
Jaya tekkim ITS ku tercinta...

Dengan orange di dada kami...
Dengan biru di pundak kami...
Mengabdikan dirimu untuk bangsa...
Almamaterku jaya tuk slamanya...

Orange creme de la creme napas persatuan...
Bangkitkan api semangat dalam diri...
Pejuang teknik kimia selalu bersama...
Berdiri atas nama keluarga...

Dengan orange di dada kami...
Dengan biru di pundak kami...
Mengabdikan dirimu untuk bangsa...
Almamaterku jaya tuk slamanya...

Teknik kimia jaya tuk slamanya...
Teknik kimia satukan suara...

Secara tak sadar, lagu itu kulantunkan sepanjang perjalanan pulang. Ya, itulah mars teknik kimia ITS, yang kubanggakan sebagai mahasiswa teknik kimia ITS. Dimana setiap liriknya berisi motivasi bagi setiap kader - kadernya. Inilah salah satu pemersatu kami, dimana kami senantiasa berusaha untuk selalu bersama dan berdiri atas nama keluarga dalam setiap langkah perjuangan, sebagaimana salah satu liriknya. Inilah salah satu pengingat bagi kami, agar senantiasa berprestasi tanpa kenal lelah untuk meraih satu tujuan...

VIVAT TEKKIM !!
Orange Creme De La Creme !!!!!
Kedua kalimat itulah yang sering terdengar bergemuruh saat kami keluar membawa nama teknik kimia keluar. Creme De La Creme ; terbaik dari yang terbaik. Itulah kira - kira makna dari Jargon atau VIVAT kami menurut cerita - cerita dari kakak tingkat. Memang itu adalah bahasa latin, yang sama sekali tidak aku ketahui. Mungkin inilah representasi semangat yang berapi - api, manakala semangat orang - orang yang meneriakkannya lebih tinggi dari kepalan tangan mereka sendiri...

Dengan orange di dada kami...
Seringkali aku melakukan perenungan tentang lirik tersebut. Sebenarnya apa makna orange tersebut ? Apakah hanya sekadar identitasku ? Ataukah hanya sekadar warna yang melekat di jaket saja ?Ataukah memiliki makna lain. Ah, betapa sering pemikiran seperti ini datang tak diduga - duga, yang terkadang membuatku bingung sendiri...

Mungkinkah ORANGE adalah KEBANGGAAN...
Dimana kami merasa sangat bangga manakala warna itu melekat di tubuh kami...
Mungkinkah ORANGE adalah SOLIDARITAS...
Dimana kami dipersatukan saat warna itu melekat di tubuh kami...
Mungkinkah ORANGE adalah MOTIVASI...
Dimana motivasi untuk berprestasi terus bermunculan dalam diri kader - kadernya ...

Well, mungkin juga masih banyak penafsiran dari masing - masing kadernya tentang "apa makna orange bagi mereka"..


So, it's your turn. Apa makna orange bagimu ???? :))


#OrangeCremeDeLaCreme


Minggu, 02 Agustus 2015

Cinta, Dua Hati Satu Jiwa


Begitulah cinta...
Hadirnya tak mengenal waktu dan tempat...
Hinggap di setiap jiwa yang mampu merasakannya...
Memberikan harapan baru di episode kehidupan...
Menebarkan sejuta rasa yang kadang tak terungkapkan, namun dapat dirasakan...

Lihatlah orang yang saling mencintai...
Ada semangat baru dalam hidupnya...
Ada energi baru yang mendorong dirinya...
Untuk terus melangkah, menggapai asa...

Cinta pun membutuhkan pasangan...
Itulah mungkin mengapa ?
Allah ciptakan tempat kosong diantara jemari kita...
Agar ada jemari lainnya yang dapat melengkapi dan membantu...

Itulah mungkin mengapa ?
Allah ciptakan 2 telinga dan 1 mulut...
Agar kita jauh lebih banyak menyimak...
Ketimbang berbicara tiada guna...

Itulah juga alasan...
Mengapa tidak ada manusia yang sempurna...
Agar ada manusia lainnya yang melengkapi dan menyempurnakan...

Seperti Khadijah yang berjasa...
Menyelimuti Sang Nabi dalam ketakutan mengemban risalah...
Seperti Aisyah yang berjasa...
Meriwayatkan seluruh kehidupan nabi sampai yang paling pribadi...
Seperti Hajar yang berjasa...
Meneguhkan iman Sang Suami, Ibrahim...
Dalam menjalankan titah Sang Khaliq...

Ya...
Mereka mempunyai posisinya tersendiri dalam sejarah...
Meneguhkan, menguatkan, dan melengkapi...
Perjuangan sang suami...

Benarlah ...
Bahwa di balik kesuksesan seorang lelaki...
Ada dua sosok wanita yang berjasa dibaliknya...
Yang tak lain adalah Ibu dan Istrinya...

Itulah...
Hakikat cinta sesama manusia...
Melengkapi agar sempurna...
Menambahkan hingga utuh...
Dan merenda cinta karenaNya...
Hingga cintapun abadi hingga Syurga...

- Setia Furqan Khalid -
#Jangan Jatuh Cinta, Tapi Bangun Cinta

Kado Lebaran Terindah

            
                 “ Allahuakbar … “
         Suara Imam shalat tarawih di masjid pun mengejutkan telingaku, ketika aku tengah mengerjakan shalat tarawih berjama’ah. Aku yang sedari tadi melamun tentu saja tersentak kaget, lalu kuikuti gerakan sujud Imam. Hari ini memang terasa tidak biasa bagiku, karena hari ini adalah saat – saat mendebarkan , dimana hasil kerja kerasku selama ini akan diumumkan hasilnya esok hari !
            Bagaimana tidak berdebar – debar ? Saat SBMPTN kemarin saja, aku hanya mengisi 3 soal di matematika IPA, 5 soal di mata pelajaran biologi, sedangkan teman – teman yang pada saat itu se ruangan denganku sempat kulihat mereka mengisi lebih banyak dariku. Sedih, galau, stress, takut bercampur aduk menjadi satu di dalam fikiran ini.
            “ Nak, gimana kalau kamu nanti nggak diterima ?? “
            “ Nggak usah takut masuk swasta Nak, toh tahun depan masih bisa ikut lagi . “
            “ Banyak kok teman mama yang di swasta juga bisa sukses…. “
            Ucapan – ucapan yang terlontar oleh ibuku sedikit mengusik kepercayaan diriku, namun memang benar adanya. Pada kenyataannya, universitas swasta juga tidak sejelek yang orang – orang fikirkan selama ini jika kita telaah lagi. Malahan, dosen – dosen dari universitas swasta jauh lebih memperhatikan mahasiswa dalam proses belajarnya. Tetapi yang mengganjal fikiranku sejak tadi ialah bagaimana jika ketika lulus aku sulit mencari kerja, hanya lantaran statusku sebagai lulusan swasta ? Selain itu, mengapa orang tuaku bisa kuliah di PTN, sedangkan aku tidak, padahal orang tuaku sudah banyak memfasilitasiku selama ini dan dulu orang tuaku kurang mendapatkan fasilitas yang memadai dari kakek nenekku ? Lalu apa artinya pengorbanan orang tuaku selama ini, yang sudah membiayai les ku yang mahal ? Kurenungkan pertanyaan – pertanyaan batin tersebut sembari beristighfar.
            Tak terasa sudah pukul 12.00 siang. Beredar info dari kawan – kawanku bahwa ada situs yang menyediakan informasi tembusan hasil SBMPTN, padahal yang resmi baru bisa dibuka pukul 17.00. Tanpa basa – basi langsung saja kubuka situs tembusan tersebut.
            “ MAAF, ANDA DINYATAKAN TIDAK LULUS SBMPTN 2014 !

            Melihat tulisan itu, aku pun terkejut. Badanku pun menjadi lemas seketika, sementara tanganku terdiam sejenak. Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan. Aku tidak tahu harus menangis, berteriak, ataupun membisu karena kabar buruk ini. Saat itu Aku amat yakin bahwa situs tersebut menampilkan hal yang benar, mengingat saat mengerjakan soal kemarin Aku kurang yakin dengan jawabanku. Langsung kumatikan komputer, lalu aku merebahkan badanku di kasur. Kuambil handphone yang sejak tadi bergetar, ternyata ada pesan masuk. Kawan – kawanku merasakan hal yang sama denganku, galau. Namun mereka belum membuka situs tembusan tersebut lantaran masih belum siap mental. Ya Allah, apakah benar hambamu ini memang tidak ditakdirkan untuk lulus di SBMPTN ini ? Apakah saking besarnya dosaku Ya Allah, sehingga aku tidak pantas mendapatkan salah satu dari 2 almamater yang telah kupilih kemarin ? Apakah selama ini usahaku belajar pagi siang sore dan malam hanya terbayarkan oleh ucapan “Maaf” dari panitia ? Ya Allah, dekap lah aku dalam pelukanmu. Kuatkanlah iman, mental, dan motivasi hambamu yang lemah ini Ya Allah, desisku dalam hati. Aku memutuskan untuk tidak memberitahu orang tuaku terlebih dahulu, karena Aku masih mengharapkan ada perubahan data dan keajaiban di situs yang asli.
            Tepat 30 menit sebelum berbuka puasa, aku sudah siap di depan komputerku menanti pengumuman. Sudah kupasrahkan segala hasilnya kepada Allah, Maha Pemberi Rezeki. Aku hanya memohon agar diberikan yang terbaik. Jikalau aku memang diterima, Alhamdulillah. Jikalau tidak diterima, aku hanya memohon agar diberikan ketabahan, keikhlasan, serta mental yang kuat untuk berjuang di jalur selanjutnya. Perlahan kumasukkan nomor peserta dan tanggal lahir ke situs tersebut. Dan………………………………
            “ SELAMAT, ANDA DINYATAKAN LULUS SBMPTN 2014. DITERIMA DI : TEKNIK KIMIA – INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOVEMBER !
            Subhanallah, engkau masih membukakan jalan untukku agar bisa kuliah di Perguruan Tinggi Negeri favorit Ya Allah. Memang benar adanya, engkau tidak akan sekali – kali mengingkari janjimu. Engkau tidak akan pernah sekalipun mendzalimi makhlukmu yang lemah ini. Engkau masih mau mendengar do’a hambamu ini, hambamu yang hidupnya dipenuhi oleh dosa – dosa. Alhamdulillah, Luar Biasa, Allahuakbar !!

            Ditengah kegembiraan itu, sayup – sayup aku mendengar suara Qiro’ah dari speaker masjid dekat rumah, yang membuatku tersenyum haru.
             " Fabiayyi aalaa-i rabbikumaa tukadz-dzibaan , Maka nikmat Allah yang manakah yang kamu dustakan "