Minggu, 02 Agustus 2015

Kado Lebaran Terindah

            
                 “ Allahuakbar … “
         Suara Imam shalat tarawih di masjid pun mengejutkan telingaku, ketika aku tengah mengerjakan shalat tarawih berjama’ah. Aku yang sedari tadi melamun tentu saja tersentak kaget, lalu kuikuti gerakan sujud Imam. Hari ini memang terasa tidak biasa bagiku, karena hari ini adalah saat – saat mendebarkan , dimana hasil kerja kerasku selama ini akan diumumkan hasilnya esok hari !
            Bagaimana tidak berdebar – debar ? Saat SBMPTN kemarin saja, aku hanya mengisi 3 soal di matematika IPA, 5 soal di mata pelajaran biologi, sedangkan teman – teman yang pada saat itu se ruangan denganku sempat kulihat mereka mengisi lebih banyak dariku. Sedih, galau, stress, takut bercampur aduk menjadi satu di dalam fikiran ini.
            “ Nak, gimana kalau kamu nanti nggak diterima ?? “
            “ Nggak usah takut masuk swasta Nak, toh tahun depan masih bisa ikut lagi . “
            “ Banyak kok teman mama yang di swasta juga bisa sukses…. “
            Ucapan – ucapan yang terlontar oleh ibuku sedikit mengusik kepercayaan diriku, namun memang benar adanya. Pada kenyataannya, universitas swasta juga tidak sejelek yang orang – orang fikirkan selama ini jika kita telaah lagi. Malahan, dosen – dosen dari universitas swasta jauh lebih memperhatikan mahasiswa dalam proses belajarnya. Tetapi yang mengganjal fikiranku sejak tadi ialah bagaimana jika ketika lulus aku sulit mencari kerja, hanya lantaran statusku sebagai lulusan swasta ? Selain itu, mengapa orang tuaku bisa kuliah di PTN, sedangkan aku tidak, padahal orang tuaku sudah banyak memfasilitasiku selama ini dan dulu orang tuaku kurang mendapatkan fasilitas yang memadai dari kakek nenekku ? Lalu apa artinya pengorbanan orang tuaku selama ini, yang sudah membiayai les ku yang mahal ? Kurenungkan pertanyaan – pertanyaan batin tersebut sembari beristighfar.
            Tak terasa sudah pukul 12.00 siang. Beredar info dari kawan – kawanku bahwa ada situs yang menyediakan informasi tembusan hasil SBMPTN, padahal yang resmi baru bisa dibuka pukul 17.00. Tanpa basa – basi langsung saja kubuka situs tembusan tersebut.
            “ MAAF, ANDA DINYATAKAN TIDAK LULUS SBMPTN 2014 !

            Melihat tulisan itu, aku pun terkejut. Badanku pun menjadi lemas seketika, sementara tanganku terdiam sejenak. Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan. Aku tidak tahu harus menangis, berteriak, ataupun membisu karena kabar buruk ini. Saat itu Aku amat yakin bahwa situs tersebut menampilkan hal yang benar, mengingat saat mengerjakan soal kemarin Aku kurang yakin dengan jawabanku. Langsung kumatikan komputer, lalu aku merebahkan badanku di kasur. Kuambil handphone yang sejak tadi bergetar, ternyata ada pesan masuk. Kawan – kawanku merasakan hal yang sama denganku, galau. Namun mereka belum membuka situs tembusan tersebut lantaran masih belum siap mental. Ya Allah, apakah benar hambamu ini memang tidak ditakdirkan untuk lulus di SBMPTN ini ? Apakah saking besarnya dosaku Ya Allah, sehingga aku tidak pantas mendapatkan salah satu dari 2 almamater yang telah kupilih kemarin ? Apakah selama ini usahaku belajar pagi siang sore dan malam hanya terbayarkan oleh ucapan “Maaf” dari panitia ? Ya Allah, dekap lah aku dalam pelukanmu. Kuatkanlah iman, mental, dan motivasi hambamu yang lemah ini Ya Allah, desisku dalam hati. Aku memutuskan untuk tidak memberitahu orang tuaku terlebih dahulu, karena Aku masih mengharapkan ada perubahan data dan keajaiban di situs yang asli.
            Tepat 30 menit sebelum berbuka puasa, aku sudah siap di depan komputerku menanti pengumuman. Sudah kupasrahkan segala hasilnya kepada Allah, Maha Pemberi Rezeki. Aku hanya memohon agar diberikan yang terbaik. Jikalau aku memang diterima, Alhamdulillah. Jikalau tidak diterima, aku hanya memohon agar diberikan ketabahan, keikhlasan, serta mental yang kuat untuk berjuang di jalur selanjutnya. Perlahan kumasukkan nomor peserta dan tanggal lahir ke situs tersebut. Dan………………………………
            “ SELAMAT, ANDA DINYATAKAN LULUS SBMPTN 2014. DITERIMA DI : TEKNIK KIMIA – INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOVEMBER !
            Subhanallah, engkau masih membukakan jalan untukku agar bisa kuliah di Perguruan Tinggi Negeri favorit Ya Allah. Memang benar adanya, engkau tidak akan sekali – kali mengingkari janjimu. Engkau tidak akan pernah sekalipun mendzalimi makhlukmu yang lemah ini. Engkau masih mau mendengar do’a hambamu ini, hambamu yang hidupnya dipenuhi oleh dosa – dosa. Alhamdulillah, Luar Biasa, Allahuakbar !!

            Ditengah kegembiraan itu, sayup – sayup aku mendengar suara Qiro’ah dari speaker masjid dekat rumah, yang membuatku tersenyum haru.
             " Fabiayyi aalaa-i rabbikumaa tukadz-dzibaan , Maka nikmat Allah yang manakah yang kamu dustakan "

Tidak ada komentar:

Posting Komentar