Setelah memasuki dan duduk di kursi pesawat yang akan membawaku terbang ke luar Pulau Jawa, aku memejamkan mata ku sejenak sambil sesekali menengok ke jendela pesawat. Terbayang - bayang di benakku, bagaimana kehidupanku nanti disana ? Bagaimana aku menjalankan tugasku dengan baik disana, padahal banyak hal yang belum kumengerti tentang bidang pekerjaanku ini ? Lalu, apakah disana aku akan bertemu dengan orang - orang yang kooperatif denganku, atau justru sebaliknya ? ...
Tepat 2 bulan lalu aku telah diterima di salah satu perusahaan swasta yang tengah berkembang sangat pesat di Indonesia, setelah 3 bulan menganggur semenjak tanggal kelulusanku dari "Kampus Perjuangan". Aku menjalani masa training di Semarang, dimana aku akan mempelajari ilmu dasar dari bidang pekerjaanku ini sebelum diterjunkan ke lokasi penempatan, yaitu ilmu logistik dan manajemen rantai pasok. Sebagai seorang sarjana teknik kimia, ilmu logistik dan manajemen rantai pasok merupakan hal yang asing bagiku, karena di teknik kimia hal yang kupelajari adalah tentang desain proses kimia dan unit - unit operasi. Selama training, aku mempelajari bagaimana alur administrasi penjualan, distribusi barang ke customer maupun antar cabang, manajemen gudang dan inventory, serta cara mengoperasikan software yang bernama SAP. Pada rencana awal, masa trainingku seharusnya 3 bulan. Namun karena suatu hal, keberangkatanku dipercepat sehingga aku hanya menjalani masa training selama 2 bulan....
**
"Oke, jadi kamu akan menjalani training disini selama 3 bulan. Setelah 3 bulan training akan diadakan evaluasi oleh atasan kamu. Selanjutnya, kamu akan ditempatkan di Makassar"
Informasi yang dipaparkan oleh HRD ketika aku akan menandatangani kontrak sebenarnya sudah kuketahui sejak aku masih di Surabaya, namun entah mengapa aku sempat terdiam sejenak, karena masih belum percaya bahwa aku akan ditempatkan diluar jawa. Namun, tak urung juga aku mengangguk perlahan dan membaca poin - poin kontrak kerja secara detail.
"Oh ya satu lagi. Nanti saat penempatan, jabatan kamu adalah sebagai Regional Logistic Unit Head, dimana kamu bertanggungjawab untuk mengelola aktivitas logistik di Regional Indonesia Timur. Ada 6 cabang yang akan menjadi tanggung jawabmu. Untuk itu, tolong dimaksimalkan selama 3 bulan ini untuk belajar dengan mentor kamu ya !"
Mataku sempat terbelalak. Di satu sisi, aku senang karena di awal karirku ini bisa langsung menerima tanggung jawab sebagai supervisor logistik di tingkat regional, suatu jabatan yang secara umum hampir tidak mungkin diberikan kepada freshgraduate yang hanya di-training dalam waktu singkat. Sepemahamanku, posisi unit head / section head / supervisor biasanya dimiliki oleh orang yang berpengalaman setidaknya 1 - 3 tahun. Tetapi, di satu sisi aku merasa khawatir tidak dapat menjalankan tugasku sebagaimana mestinya nanti, karena logistik merupakan bidang yang baru bagiku. Untuk memahami ilmu teknik kimia secara komprehensif saja aku membutuhkan waktu 4 tahun, apalagi ilmu logistik ini. Ditambah nanti dalam menjalankan tugas sebagai supervisor, aku memiliki anak buah yang harus aku tuntun, harus aku arahkan, dan harus aku bimbing. Bagaimana bisa aku membimbing mereka dengan baik, jika ketika penempatan nanti aku masih belum memahami ilmu logistik serta keadaan di Indonesia Timur sana secara komprehensif ? Apakah tidak malah bikin operasional tambah kacau ?
**
"Mas, mohon maaf. Ini roti dan air minumnya."
"Oh, baik mbak. Terimakasih banyak"
Tiba - tiba seorang pramugari pesawat yang kunaiki membuyarkan lamunanku. Seketika kuambil roti dan air mineral yang diberikan, lalu kuletakkan di meja tempat dudukku....
Kulirik jam tanganku seketika itu juga. Lima belas menit lagi pesawat akan take-off, membawaku bersama penumpang lainnya untuk terbang ke Pulau Celebes, lebih tepatnya ke Kota Makassar, kota yang akan menjadi tempatku mengadu nasib selama 1 tahun mendatang. Perlahan - lahan, kekhawatiran - kekhawatiran yang sejak tadi kufikirkan mulai kutepis dan kuganti dengan fikiran positif. Memang semua yang terjadi ini diluar bayanganku ketika masa - masa melamar kerja. Tidak pernah terfikirkan bahwa aku akan ditempatkan diluar jawa, karena sejak awal keinginanku adalah kerja di Jakarta, atau setidaknya di Jawa. Namun satu hal yang aku yakin, dibalik semua ini pasti ada skenario Allah SWT yang sangat indah. Selalu ada hikmah dibalik setiap peristiwa yang kita alami. Tidak ada hal yang tidak mungkin, jika Allah SWT sudah menghendaki. Sehingga yang harus aku lakukan adalah berjuang sebaik mungkin disana, serta niatkan segala aktivitas kerja disana untuk Thollabul 'Ilmi dan ibadah. Karena aku selalu teringat pesan guru ngaji, bahwa segala aktivitas yang diniatkan ibadah akan bernilai pahala, serta aktivitas yang didasari niat untuk Thollabul 'Ilmi (menuntut ilmu) bisa menggugurkan dosa - dosa kita....
Bismillahirrahmanirrahim..
Celebes, I'm coming !!!!!
(Bersambung)
Makassar, 14 Juni 2019
~ Di sebuah tempat mencari inspirasi ; Kedai Kopi