Minggu, 28 Februari 2016

Kisah Seorang Murid dan Sesendok Garam


Pada suatu ketika, ada seorang murid yang datang ke rumah gurunya sembari memasang raut muka kesal. Setelah bersalaman, sang guru mempersilahkan muridnya tersebut untuk duduk,

"Ada apa gerangan wahai muridku, hingga wajahmu muram seperti itu ?", tanya sang guru.

"Entahlah guru. Saya sudah bosan dengan cobaan - cobaan yang saya hadapi hingga detik ini. Saya tidak kuat lagi", jawab murid tersebut sambil tertunduk.

"Memangnya apa masalah yang sedang kau hadapi ?"

"Banyak sekali guru, sampai saya bingung harus menceritakannya dari mana."

"Baiklah, sekarang kau tunggu disini"

Sang guru pun tersenyum sembari meninggalkan muridnya ke dapur, lalu kembali dengan membawa segelas air dan sebungkus garam. Sang murid pun terheran - heran melihat gurunya membawa sebungkus garam dan segelas air di hadapannya. Lalu sang guru pun menyuruh muridnya untuk membubuhkan sesendok garam ke dalam air dan mencicipinya.

"Bagaimana rasanya ? Segar ?"

"Asin sekali, guru.", jawab sang murid sembari meringis.

"Sekarang mari ikut denganku. Aku ingin membawamu ke suatu tempat. Bawalah pula sebungkus garam dan sendoknya."

Sang guru mengajak muridnya keluar rumah, lalu tak lama kemudian mereka berdua pun tiba di sebuah danau yang jernih lagi indah. Pemandangan danau yang begitu indah membuat sang murid tersebut melupakan permasalahan yang dihadapinya sejenak.

"Sekarang coba kau taburkan sesendok garam ke dalam danau tersebut"

Sang murid pun melaksanakan perintah gurunya. Sesendok garam pun ditaburkan ke dalam danau tersebut. Lalu sang guru menyuruh muridnya tersebut untuk mencicipi air danau tersebut.

"Bagaimana rasanya ?"

"Sangat segar, guru. Tidak terasa asin sama sekali"

"Sekarang juga, kau taburkan seluruh garam yang ada dalam bungkus plastik tersebut. Lalu cicipi kembali airnya."

Kini seluruh garam yang berada di tangan sang murid telah ditaburkan ke dalam danau, dan sang murid pun kembali mencicipi air danau tersebut.

"Bagaimana rasanya ?"

"Masih sangat segar, guru. Tidak terasa asin sedikitpun"

Sang guru pun tersenyum, lalu dengan bijak ia pun memberikan nasihat kepada muridnya tersebut.

"Muridku, kira - kira seperti itulah nikmatnya berlapang dada dan bersabar dalam hidup. Marilah kita ibaratkan permasalahan yang kita hadapi dengan sesendok atau sebungkus garam, lalu  qalbu / kelapangan hati kita adalah air dalam gelas dan air danau ini. Ketika engkau tidak bisa bersabar dan berlapang dada dalam menjalani kehidupan, maka derita yang timbul akibat permasalahan hidup yang kau hadapi akan semakin terasa, laksana segelas air garam yang telah kau cicipi tadi. Namun jika engkau memiliki kesabaran dan kelapangan hati yang begitu besar laksana danau ini, atau bahkan samudera yang lebih luas, maka percayalah bahwa derita maupun rasa sakit yang timbul akibat permasalahan hidupmu tidak akan terasa. Karena orang yang senantiasa bersabar, akan tetap senantiasa berprasangka baik kepada Allah. Dibalik ujian yang kau hadapi, pasti akan ada selalu hikmah yang dapat kau ambil"


***

Selamat beraktifitas wahai kawanku, semoga setiap langkahmu, hembus nafasmu, serta ucapanmu senantiasa diberkahi oleh Allah, dan semoga hari ini akan menjadi hari terbaikmu dalam menjalani hidup ....

:)