Minggu, 31 Januari 2016

4 Years Again ....

...
Almamaterku, kan kuturut bimbinganmu...
Jadi pejuang yang tak kan kenal letih...
Membangun negeri...
Hidup ITS...
Hidup ITS...
Almamaterku Jaya...

Ketika 4 tahun silam kita melangkahkan kaki untuk masuk ke dalam kampus perjuangan, disambut oleh sang Presiden BEM dengan sebuah pekikan "salam persatuan", maka detik ini juga sebelum kita tinggalkan kampus perjuangan ini, mari kita pekikkan kembali "salam persatuan" itu dengan sepenuh hati..
VIVAT !!!

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...

Ketika saya dihadapkan oleh sebuah pertanyaan, "Siapakah mahasiswa terbaik diantara seluruh mahasiswa di kampus perjuangan ini?", maka sudah jelas jawabannya adalah bukan saya, pun bukan pula hanya teman - teman lulusan terbaik jurusan masing - masing yang ada di ruangan ini. Ketika saya dihadapkan oleh sebuah pertanyaan, "Siapakah pemimpin terbaik diantara seluruh kader - kader yang pernah dicetak di kampus perjuangan ini ?", saya pun tidak sungkan untuk menjawab "Bukan saya, pun bukan pula hanya seluruh teman - teman lulusan terbaik yang ada di ruangan ini". Karena saya yakin, walaupun detik ini saya yang berdiri di depan, namun saya merasa bahwa saya sedang berhadapan dengan mahasiswa - mahasiswa, serta calon pemimpin - pemimpin terbaik di masa depan yang telah dicetak oleh kampus perjuangan tercinta, Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya...

Dimana ada sebuah pertemuan, pasti akan ada perpisahan sesudahnya di kemudian hari. Tidak selamanya yang namanya perpisahan adalah akhir dari sebuah persaudaraan, namun perpisahan ini adalah awal dari pertemuan kita semua yang kelak akan jauh lebih indah dibandingkan pertemuan kita semua beberapa tahun silam. Tidak selamanya yang namanya perpisahan adalah akhir dari sebuah kebahagiaan, namun perpisahan adalah langkah awal kita untuk berkarya serta menebarkan kebahagiaan yang jauh lebih besar kepada sekitar kita. Dan yang terpenting, perpisahan bukanlah akhir dari segalanya, namun justru perpisahan adalah perjalanan awal merengkuh dayung menuju masa depan cerah.

Ingatkah kawan - kawanku akan pepatah dari Bung Karno, "Berikanlah aku seribu orang tua, niscaya kan KUCABUT SEMERU DARI AKARNYA. Namun berikanlah aku sepuluh pemuda, niscaya kan KUGUNCANGKAN DUNIA." ? Jika sepuluh pemuda yang berjuang bersama saja sudah mampu mengguncangkan dunia, maka nampaknya "Indonesia Maju" terlalu mudah untuk kita wujudkan bersama, terlalu kecil jika dikerjakan oleh kita semua kaum muda - mudi yang ada di ruangan ini. Karena sejatinya "Peradaban Madani" lah yang wajib kita wujudkan bersama di masa depan ....

***

CIIIIITTTTT

Tiba - tiba saja truk yang kutumpangi dari Surabaya ini mendadak berhenti. Saking terkejutnya aku, badanku sampai menindih teman di sebelahku. Aku pun tersadar dari lamunanku yang begitu panjangnya.

"Hope that I'll give those valedictory speech 4 years again", desisku dalam hati senantiasa tersenyum.



Surabaya, 29 Januari 2016


- Perenungan Dalam Sebuah Perjalanan -

Tidak ada komentar:

Posting Komentar