Sabtu, 09 Januari 2016

Inspirasi Tanpa Batas !!



..."Dan Visi", kata Albert Einstein, "Jauh lebih penting dari pengetahuan." Mengapa ? Karena pengetahuan bersifat lampau dan terbatas. Sedangkan visi adalah masa depan yang tanpa batas. Visi jauh lebih besar daripada sejarah, lebih besar daripada beban kita, lebih besar dari luka nestapa emosi kita di masa lampau...

Cuplikan kalimat itulah yang membuatku terhenti sesaat membaca bukuku. Perjalanan wisata bersama teman - teman seperjuanganku dalam dakwah, siapa lagi kalau bukan teman - teman dari KINI, sejenak membuatku terbebas dari mimpi buruk akan nilai semester ini yang masih menggantung. Suasana bus yang sangat ramai, siapa lagi kalau bukan kawanku Iim yang membuat suasana ramai. Pembawaannya yang "khas" ketika memandu games kecil dalam bus membuat kami tertawa terpingkal - pingkal. Meskipun yang lucu bukanlah cerita - cerita humor yang ia lontarkan, tapi dari mimik wajahnya, cara bicaranya, membuat ia menjadi salah satu temanku yang unik. Rasa ingin tahunya yang besar, juga semangatnya yang tinggi untuk belajar segala hal yang baru. Aku pun melihat adanya potensi yang besar dari kawanku ini.

Teringat pula olehku setiap mengikuti mentoring bersamaku, dirinyalah yang paling getol mencatat segala ilmu baru yang ia dapatkan. Dirinya pulalah yang paling banyak bertanya diantara kami semua yang ikut mentoring, walau terkadang pertanyaan - pertanyaan sederhana yang Ia tanyakan. Namun justru dari pertanyaan - pertanyaan sederhana itulah yang terkadang sering membuatku tertohok. Selama ini aku mungkin jauh lebih faham tentang hal tersebut yang ditanyakan, namun aku masih saja sulit untuk mengamalkannya.

"Yaa, jujur begini mas. Aku itu sebenernya heran gitu sama orang tua yang ngelarang anak - anaknya belajar agama. Padahal kadang mereka itu pengeen banget mendalami Agama Islam itu. Salah satunya orang tuaku. Tapi aku selalu berusaha sih dulu, buat ngejelasin ke orang tuaku kalo belajar Agama itu bermanfaat buatku sendiri..."

Mungkin itulah perkataan Iim ketika kami mentoring yang sampai sekarang masih terngiang - ngiang di dalam benakku. Benar - benar detik itu juga aku merasa bak ada batu besar yang menghantam hati dan fikiranku. Betapa kawanku ini masih berusaha meyakinkan orang tuanya manakala justru dilarang untuk mendekat kepada hal yang ma'ruf. Sedangkan aku ? Ah, terkadang aku menyia - nyiakan keadaanku yang sekarang ini. Terkadang akupun masih sering menggerutu dan ogah - ogahan manakala orang tuaku menyuruhku membaca buku - buku keagamaan, mengaji, atau menonton acara ceramah di TV.

Obrolan kami di bus pun berlanjut seru sampai ketika perjalanan pulang. Meskipun awalnya kawanku Iim ini cuma nimbrung pembicaraanku dengan kawanku Gigih, namun sekali lagi perkataannya membuatku terinspirasi,

"Jujur sih, aku selama ini sering banget keteteran buat ngatur waktuku. Aku juga di himpunan, di KINI, sama aku harus ngurus akademikku. Kamu tau kan kalo di himpunan pun harus sering rapat gitu ? Tapi kalo aku sih mikirnya gini. Aku yakin ini sebuah proses, proses belajar. Jadi sesulit apapun, aku akan berusaha lah. Aku pun kadang suka stress kok, kalo diejekin sama teman - teman gitu. Emang aku kadang marah digituin, tapi aku sih tetap berusaha aja buat jadi orang yang lebih baik kedepannya."

Betapa setiap permasalahan yang dihadapinya, tak pernah lelah kawanku ini menjawab "Aku akan berusaha...". Jika aku berkaca pada masa laluku, kawanku Iim ini ibarat cerminan diriku di masa lalu. Namun, sisi inspiratif Iim inilah yang dahulu tidak kumiliki. Ketika aku menemui kesulitan, aku lebih suka memilih jalan keluar yang justru bahkan menambah masalah. Tak jarang aku membuat tulisan aneh - aneh di jejaring sosial dahulu ketika diriku masih berada pada bangku SMP dan SMA kelas 1, entah itu umpatan, dan lain sebagainya. Bahkan aku cenderung menyalahkan orang lain pada waktu itu ketika aku gagal mendapatkan apa yang aku inginkan. Namun itu semua tidak kutemukan dalam diri kawanku ini.

Sebuah kalimat sederhana, terucap dengan keikhlasan yang ada di dalam hati, pun bisa menjadi energi positif yang tiada terkira kuatnya melebihi apapun. Terkadang menyesal hati ini, mengapa tidak sedari dulu aku berfikiran seperti apa yang difikirkan oleh kawanku ini. Mengapa terlambat kusadari bahwa sebuah mindset dapat dibentuk, hanya dengan mengulang - ulang sebuah perkataan dengan ikhlas sehingga menjadi sebuah sugesti dalam diri.

Laws of Attraction, itulah yang kupelajari dari apa yang sering dilakukan oleh kawanku Iim ini. Menurut buku karya Paresma Elvigro berjudul "Syabab, Panduan Gaul Syar'i Muda - Mudi Islam Masa Kini" yang pernah kubaca, Laws of Attraction ( LoA ) berbunyi : Apapun yang kita fikirkan, itulah yang akan menjadi kenyataan. Berdo'a kepada Allah secara ikhlas dan istiqamah adalah salah satu aplikasi dari Laws of Attraction ini. Do'a yang diulang - ulang akan menimbulkan sugesti, sugesti inilah yang dapat menguatkan keyakinan yang ada di dalam diri kita. Itulah mengapa Allah pun memerintahkan kita untuk selalu berdo'a kepadanya, serta berfikir positif atau ber-khusnudzon. Allah pun sudah menjelaskannya dalam Al-Qur'an,

"Dan Tuhanmu berfirman, "Berdoalah kepadaku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang - orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk dalam neraka Jahannam dalam keadaan hina dina" - Q.S Al - Mu'min [40] : 60

Apakah do'a itu selalu harus diucapkan dengan bahasa arab ? Apakah do'a itu hanya bacaan yang dibaca setelah shalat itu ? Tidak sesempit itu, karena bahkan Kalimat - kalimat positif yang sering kita ucapkan sehari - hari pun merupakan salah satu wujud dari Do'a. Bukankah Allah senantiasa mencintai makhluknya yang senantiasa berdo'a dan bermunajat kepada-Nya ??

.....

Inspirasi, memang bisa datang darimanapun, kapanpun, dan dimanapun. Tiada batas pasti akan perwujudan dari inspirasi itu sendiri, karena itupun relatif. Belum tentu orang lain akan terinspirasi oleh apa yang membuatku terinspirasi saat ini. Meskipun kisah berpuluh - puluh tokoh inspiratif telah kubaca selama perjalanan berangkat tadi pagi, namun hari ini kawanku inilah yang menjadi inspirasiku, inspirasi tanpa batas...


Surabaya, 9 Januari 2016


Terinspirasi oleh seorang sahabat


1 komentar: