Jumat, 31 Juli 2015

Assalamu'alaikum SBMPTN ....

            

            
            Kriiiing… Kriiiing…
            Daaan, cepat bangun…
Raungan alarm jam bekerku, sekaligus teriakan ibu yang membangunkanku seakan terdengar seperti suara lembut seorang bidadari yang membangunkanku dari tidur panjang. Walau sebenarnya aku merasa tidurku semalam begitu singkat, bagaimanapun hari ini aku harus tampil lebih segar. Aku pun segera bangkit dari tempat tidurku dan pergi ke kamar mandi. Namun entah kenapa, langkahku menuju kamar mandi ini tidak seperti biasanya. Seperti ada energi positif yang mengalir dalam setiap langkah kakiku ini, mengiringi perjuanganku hari ini.

Tidak sampai menunggu setengah jam, aku pun sudah berkemeja rapi. Kugendong tas hitam kesayanganku ke ruang tamu. Begitu hatiku bersorak ketika menengok apa yang ada di meja makan. Hari ini, ibuku tak kalah persiapan denganku. Beliau menyiapkan masakannya yang terbaik untuk mengiringi hari yang menurutku bersejarah ini. Sepiring nasi, ayam goreng, sosis, telur orak – arik, dan tak lupa segelas teh manis hangat, itulah menu sarapanku pagi ini. Mungkin orang bilang itu biasa saja, tapi bagiku ini luar biasa. Karena aku yakin, ibuku membuatnya dengan sepenuh hati dengan tak henti-hentinya mendoakanku. Tidak sampai 5 menit, aku telah menghabiskan makanan yang dibuat dengan sepenuh hati tersebut.

Sesaat kutatap langit yang menurunkan hujan pagi itu, langit yang berwarna kelabu pagi itu. Setelah kukenakan jas hujanku, aku mendekat pada ibuku, untuk memohon do’a restu beliau. Kucium tangannya dengan takzim, sembari mengucap “Ma, detik ini juga Anakmu akan benar-benar berjuang di sebuah pertempuran besar, pertempuran SBMPTN. Doakanlah anakmu ini agar bisa membahagiakanmu, dengan lolos di SBMPTN. Jikalau masih ada kekhilafan yang masih belum dimaafkan, tolong maafkanlah. Tanpa do’a dan restumu, Anakmu ini bukanlah apa – apa.”. Subhanallah, ibuku memang orang yang hebat, tak tertandingi hebatnya. Beliau pun menjawab “Mama sudah memaafkanmu. Tanpa kamu minta, mama pasti mendoakan. Setiap orang tua tidak akan tega melihat anaknya sengsara. Mama yakin selama ini usahamu sudah mencapai titik maksimal. Yang perlu kamu lakukan nanti hanya 3 nak. Teliti , Yakin, dan Tawakkal nak. Buanglah jauh – jauh kesombongan serta congkak yang ada dalam dirimu ketika kamu mengerjakan soal. Tanamkanlah keyakinan dalam benakmu, bahwa Allah tidak akan sekali – kali mendzalimi makhluknya. Allah pasti akan memberikanmu jalan kesuksesan, entah lewat jalur mana, dan itu pasti yang terbaik. Kemudian nak, setelah selesai mengerjakan, bertawakallah. Bertawakallah karena apapun keputusannya, itu diluar kendali kita nak. Ingat selalu kata – kata mama ini setiap detik kamu mengerjakan soal nanti nak.”. Sungguh kawan, aku terharu mendengar nasihat ibuku sebelum aku berangkat. Aku amat bersyukur mendapatkan suntikan motivasi pagi itu.

Assalamu’alaikum wahai SBMPTN, aku datang !, desisku dalam hati, sembari tancap gas meninggalkan rumahku tercinta. 


Surabaya, 17 Juni 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar